Sabtu, 18 Juni 2016

Inilah 5 Prediksi Tokoh Teknologi yang Meleset Total

KOMPAS.com — Namanya masa depan, tentulah sulit diprediksi dengan akurat, termasuk juga bidang teknologi yang belakangan berkembang pesat dengan aneka macam komputer dan gadget di pasaran.

Sebuah produk atau temuan baru bisa dipandang dengan sinis dan diramal akan gagal, tetapi justru kemudian sukses. Bisa juga sebaliknya, diprediksi mengubah dunia, tetapi malah memble.

Bahkan, para tokoh terkenal juga bisa salah dalam memperkirakan arah perkembangan atau tren teknologi. Kekeliruan "ramalan" mereka kadang mengundang geli karena yang terjadi kemudian sangat bertolak belakang. 

Apa saja? Berikut ini beberapa di antaranya yang dikumpulkanKompasTekno dari berbagai sumber.

1. "Saya pikir ada pasar di dunia untuk, mungkin, lima unit komputer," kata CEO IBM Thomas J Watson, 1943.
computermuseum.liSalah satu komputer pertama buatan IBM, Automatic Sequence Controlled Calculator, yang dibuat tahun 1944
Hanya lima unit? Begitu kecilkah pasaran komputer di dunia? Maklum saja, ketika Watson mengeluarkan pernyataan di atas, "komputer" yang dimaksud berukuran sebesar rumah dan sangat jarang dimiliki oleh institusi apa pun.

Beberapa dekade kemudian, ukuran komputer jauh menciut. Perangkat elektronik ini lantas menjadi barang yang wajib hadir di rumah-rumah untuk mengerjakan berbagai hal. 

Meskipun belakangan kalah pamor dari perangkat mobile sepertismartphone dan tablet, penjualan PC masih tinggi. Lembaga riset pasar Gartner, misalnya, mencatat sebanyak 64,7 juta unit terjual sepanjang kuartal pertama 2016, jauh lebih banyak dibanding perkiraan Watson.

2. "Tak ada peluang bagi iPhone untuk memperoleh pangsa pasar yang signifikan," kata CEO Microsoft Steve Ballmer, April 2007.

The GuardianAlmarhum pendiri Apple Steve Jobs saat memperkenalkan iPhone pertama, tahun 2007
Kemunculan iPhone pada 2007 lalu menimbulkan banyak kehebohan. Banyak yang kagum dengan bentuk fisiknya yang licin tanpa tombol, tetapi tak sedikit pula yang skeptis, terutama para kompetitor yang sudah lebih dulu terjun ke industri ponsel.

Ketika itu, Ballmer beralasan iPhone tak bakal laku lantaran harganya mahal. Dia mempromosikan ponsel berbasis OS Windows Mobile besutan Microsoft yang harganya lebih murah. "Saat ini kami menjual jutaan ponsel tiap tahun. Apple menjual nol," ujarnya sesumbar.

Beberapa tahun kemudian, keadaan di industri smartphone telah jungkir balik. iPhone kini tetap mempertahankan posisinya sebagai pemain terbesar kedua setelah Android, sementara pangsa pasar global ponsel Windows Phone telah menyusut hingga kurang dari 1 persen. 
3. "Saya memprediksi internet bakal meledak, lalu kolaps pada 1996," kata penemu Ethernet dan pendiri 3Com, Robert Metcalfe, 1995.

ThinkstockIlustrasi Fiber Optic
Jaringan internet yang menghubungkan segala jenis perangkat komputer dan gadget di seluruh dunia telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. 

Namun, pada pertengahan 1995 dulu, Robert Metcalfe pernah meramal internet bakal hancur karena infrastruktur dan kapasitas web tak sanggup mengimbangi banyaknya pemakaian.

Metcalfe berjanji bakal menelan kata-katanya sendiri kalau ternyata salah. Besar saja, dalam sebuah konferensi tahun 1997, dia memblender selebar kertas berisi artikel ramalan gagalnya, lalu meminumnya.
 4. "Orang Amerika butuh telepon, tetapi kami tidak. Kami punya banyak tukang pos," ujar penemu dan kepala bagian teknik kantor polisi Inggris, Sir William Preece, 1878.
WikipediaSebuah telepon antik dari Eropa
Teknologi baru kerap dipandang dengan skeptis, tak terkecuali pula telepon rumahan yang termasuk barang canggih sewaktu pertama kali diperkenalkan menjelang akhir abad ke-19.

Berhubung sudah ada sistem pos yang berjalan di seluruh negeri, Sir William Preece ketika itu memandang telepon tidak diperlukan di Inggris. 

Namun, dia juga yang akhirnya mengembangkan sistem telepon dan menerapkannya di negara kerajaan tersebut pada 1892.
5. "Ponsel tak akan mungkin menggantikan telepon rumah," ujar penemu dan Direktur Riset Motorola, 1981.
money.cnn.comPenemu ponsel, Martin Cooper
Masih soal telepon, kali ini telepon seluler pernah dipandang tak bakal bisa menggantikan telepon rumah (fixed line) lantaran dipandang terlalu mahal. 

Ironisnya, pernyataan pesimis di atas dilontarkan oleh sang "bapak ponsel" sendiri, Martin Cooper, yang ketika itu belum melihat betapa inovasinya bakal mengubah dunia. Memang, ketika itu ponsel masih berharga ribuan dollar dan bentuknya pun sangat besar.

Seiring dengan berkurangnya harga dan ukuran ponsel, jumlah penggunanya pun bertambah pesat. Di Indonesia, misalnya, tahun ini tercatat sudah ada 160 juta pemakai ponsel. Jenis perangkat telepon genggam kemudian berkembang lebih jauh lagi menjadi smartphoneyang tak hanya bisa dipakai menelepon, tetapi juga mengerjakan berbagai hal lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar