Beberapa hari lagi Gerhana matahari diperkirakan akan muncul. Gerhana matahari sendiri merupakan fenomena alam yang mengagumkan. Sempatkah anda lihat gerhana matahari? bagaimana caranya agar kita bisa melihat gerhana matahari? Banyak yang katakan fenomena ini begitu berhaya untuk mata apabila menyaksikan secara langsung gerhana matahari tanpa alat bantuan.
Saat fenomena ini akan terjadi banyak sekali pertanyaan yang saling berkaitan, diantaranya berapa lama durasi gerhana total terjadi ? kapan gerhana matahari terjadi di Indonesia? apakah melihat gerhana matahari dapat membuat mata kita buta? Yuk, cari info jawabannya.
Jadwal Gerhana Matahari Tahun 2016 di Indonesia ?
Dalam situs resminya, LAPAN menyebutkan bahwa sebelum ini, gerhana matahari total terakhir kali melintasi Indonesia pada tanggal 11 Juni 1983. Menurut Kepala Pusat Sains Antariksa LAPAN, Clara Yono Yatini, saat ini, mulai banyak masyarakat Indonesia yang tertarik untuk melihat fenomena gerhana matahari. Mereka mulai sadar bahwa gerhana matahari bukanlah sebuah fenomena yang berbahaya.
Tujuh kota yang dilewati gerhana matahari total adalah Bengkulu, Palembang, Samarinda, Palu, Tanjung Pandan, Pangkalan Bun, dan Ternate. Selain itu, sejumlah daerah lain di Indonesia bisa menyaksikan gerhana Matahari sebagian, antara lain, Padang, Jakarta, Bandung, Surabaya, Pontianak, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, Kupang, Manado, dan Ambon. (ren)
Alasan kenapa Gerhana Matahari Berbahaya Untuk Mata ?
Mata kamu memiliki retina menerima cahaya terfokus dari lensa, mengubah cahaya menjadi sinyal saraf, dan mengirim sinyal syaraf itu ke otak. kemudian menghasilkan informasi gambar apa yang kita lihat. Matahari adalah sumber cahaya yang kuat yang jika kita melihatnya, maka sinar matahari seperti halnya cahaya lain yang masuk ke mata akan menuju retina terlebih dahulu. Jika retina terkena cahaya kuat secara terus menerus dan apalagi panas, maka retina akan hangus dan rusak, akibatnya adalah pengelihatan kamu terganggu bahkan bisa menjadi buta. Sayangnya mata tidak memiliki alarm rasa sakit pada saat retina kamu terbakar, sehingga yang bisa kamu lakukan adalah berhati-hati terhadap benda-benda yang kamu lihat.
Saat gerhana matahari, orang-orang bisa merasa penasaran untuk melihat langsung gerhana matahari, cahaya matahari pada saat normal pun memang bisa membahayakan mata kamu. Saat gerhana matahari terjadi, tidak sepenuhnya matahari tertutup oleh bulan, bahkan hingga saat terakhir sebelum gerhana matahari total terjadi, masih ada sedikit matahari yang ”mengintip” berupa sabit, itu sudah cukup membuat rusak retina mata kamu.
Lalu kenapa gerhana matahari bisa berbahaya?
Berdasarkan penjelasan
Prof B. Ralph Chou, bahwa meskipun 99% cahaya matahari terlindung oleh bulan pada peristiwa gerhana matarahari sehingga wilayah umbra bumi menjadi gelap (seperti malam), namun tetap ada cahaya radiasi dari matahari yang sampai ke bumi, dan sampai ke mata (jika kita langsung menatap dengan mata telanjang). Dan perlu diingat, cahaya matahari terdiri dari berbagai gelombang sinar baik dari sinar tampak (pelangi : me-ji-ku-hi-bi-ni-u) maupun sinar tidak tampak seperti UV yang berenergi dan berfrekuensi tinggi (panjang gelombang 290 nm) hingga sinar cahaya dengan gelombang radio yang berenergi dan berfrekuensi rendah (panjang gelombang beberapa meter) .
A Total eclipse in the umbra.
B Annular eclipse in the antumbra.
C Partial eclipse in the penumbra
Pada organ mata,sinar cahaya UV dengan panjang gelombang sekitar 380 nm akan langsung ditransmisikan ke retina (bagian belakang organ mata yang sensitif). Dan berdasarkan fisiologi struktur mata, cahaya radiasi UV merupakan penyebab terjadinya reaksi kimia yang mempercepat penuaan lapisan mata yang akan membuat katarak atau dalam kondisi menatap langsung gerhana matahari dapat menyebabkan “retina terpanggang”.
Besarnya intensitas sinar UV yang menembus ke retina menyebabkan kerusakan pada sel batang (rod cell) dan kerucut (cone cell) pada mata. Cahaya matahari (khusus komponen UV) menjadi pemicu serangkaian reaksi kimia pada sel-sel mata yang mana akan merusak kemampuan sel tersebut merespons objek visual. Dan dalam intensitas yang besar dan lama, akan menyebabkan kerusakan parah pada sel mata. Yang pada akhirnya akan menyebabkan mata mengalami buta sementara atau bahkan buta “abadi” (maksudnya tidak bisa disembuhkan).
Cara Aman Melihat Gerhana Matahari
Ada beberapa cara aman yang dianjurkan oleh para ahli untuk bisa menikmati gerhana matahari diantaranya :
- Membuat lubang titik di sehelai karton, lalu letakkan menghadap matahari, sehingga ”bayangan” akan muncul di belakang layar penerima, matahari akan nampak di sana, walau tidak tajam, namun bisa menunjukkan saat-saat terjadi gerhana
- Amati bayangan pohon-pohon di tanah pada saat gerhana, kamu akan menemukan bayangan yang menakjubkan
- Sekali lagi JANGAN memandang matahari secara langsung (kecuali pada saat gerhana matahari total terjadi), jangan pula menggunakan film bekas, keping CD, sebagai filter, alat-alat itu tidak menjamin mata kamu ”aman”, kecuali kamu menggunakan filter yang memang dijamin keamanannya yang biasanya dijual di toko-toko teleskop.
- Satu-satunya jenis gerhana pengecualian yang mana mata boleh secara langsung menatap ke gerhana matahari adalah pada fase gerhana matahari total yakni ketika sinar matahari benar-benar tertutup oleh bulan (100%). Namun periode ini sangat singkat dan memang jarang terjadi.
- Kacamata yang Aman untuk Lihat Gerhana Matahari, dokter mata dari Jakarta Eye Center, dr Soefiandi Soedarman, SpM mengatakan kacamata yang aman digunakan untuk melihat Gerhana Matahari setidaknya memiliki proteksi 100-400 nanometer.
Nah sekarang kalian sudah tahu kan kenapa kita tidak boleh memandang gerhana matahari secara langsung? sekaligus cara aman melihat gerhana matahari.
Semoga bermanfaat.
Sumber :
https://nusantaranews.wordpress.com/2009/07/22/alasan-ilmiah-bahaya-menatap-gerhana-matahari-kegelapan-di-siang-hari/
http://health.liputan6.com/read/2451822/syarat-kacamata-yang-aman-untuk-lihat-gerhana-matahari
http://teknologi.metrotvnews.com/read/2016/03/07/494938/catat-ini-jadwal-gerhana-matahari-total-9-maret