Bedakan Smartphone -- Meskipun smartphone dengan bahan metal sangat lumrah ditemukan saat ini, tetapi semuanya berada di kelas flagship merk terkenal, seperti Samsung Galaxy Note 5 dan Sony Xperia Z5. Keduasmartphone ini mengadopsi material premium. Kedua device ini juga menyasar pengguna high-end, yang biasanya lebih mengedepankan gengsi dibandingkan spesifikasi dan fitur yang handal. Berbeda halnya dengan Xiaomi, yang menawarkan sesuatu yang benar-benar sangat menggiurkan, smartphone Android dengan casing full metal dengan harga murah. Sesuatu yang sangat jarang anda jumpai di kelas pasar yang biasanya dihiasi Android yang spesifiasi dan harganya termasuk kelas menengah ke bawah.
Xiaomi Redmi Note 3 ditawarkan dengan harga sekitar Rp. 1,9 jutaan hingga Rp. 3 – 3,5 jutaan. Casingnya yang berbahan metal menempatkan Redmi Note 3 pantas dibandingkan dengan smartphone flagship bermerk terkenal lainnya. Sedangkan identitas namanya yang mengusung kata “Note,” pasti langsung membuat siapa saja terbesit keluarga phablet Samsung Galaxy Note, khususnya Galaxy Note 5 yang baru saja dijual di pasaran. Untuk lebih jelasnya mari kita bahas kelebihan antara Redmi Note 3 VS Galaxy Note 5 berikut ini:
Prosesor Octa Core (8 Inti)
Redmi Note 3 merupakan salah satu dari segelintir smartphone yang menerapkan chipset terkuat dari MediaTek, yaitu MT6795 atau disebut HelioX10. Prosesor ini memiliki delapan inti yang memiliki paten atas konsep pengoperasian prosesor “True Octa-core,” yaitu chipset yang mampu menjalankan kedelapan inti prosesornya bersamaan. MediaTek ini menggunakan 8 core ARM Cortex-A53 yang sudah terbukti hemat baterai dengan kecepatan maksimal hingga 2.2 GHZ, serta diproduksi melalui teknologi 28nm. Dengan prosesor sekencang itu, tenaga mesin Redmi Note 3 tidak akan sampai kedodoran dan menjalankan task dengan cepat.
Samsung Galaxy Note 5 juga menggunakan prosesor octa core. Chipset Samsung Exynos 7420 yang memiliki kombinasi Quad-core 1.5 GHz Cortex-A53 & Quad-core 2.1 GHz Cortex-A57 tersebut memang menjadi salah satu yang terkencang di dunia saat ini. Hasil benchmark AnTutu saja bisa mencapai hampir 70-80 ribuan. Sedangkan Redmi Note 3 hanya berkisar 50 ribuan poin. Meskipun begitu, harga tetap jadi patokan. Pembeli Redmi Note 3 tidak perlu sampai kehilangan gengsi karena dari sisi penampilan sudah terlihat premium melalui casingnya yang mayoritas berbahan metal.
GPU Tangguh Seperti Milik Apple
Selain prosesor cepat, chipset dalam Redmi Note 3 juga sudah didukung dengan GPU yang satu keluarga dengan pengolah grafisnya Apple yang digunakan dalam iPhone 5S, iPad Air, iPad Mini 2 dan iPad Mini 3. MediaTek MT6795 SoC menggunakan GPU PowerVR G6200 Rogue dengan dua core yang clock speed mencapai 700 MHz. PowerVR Series-6 tersebut sudah cukup mumpuni menjalankan semua game yang eksis di Play Store milik Google. Game-game berat seperti Ashpalt 8, Injuistice, dan Mortal Kombat bisa dijalankan dengan lancar.
Sedangkan Samsung Galaxy Note 5 menggunakan GPU ARM Mali-T760MP8 yang memiliki jumlah core maksimal sampai 16 dengan kecepatan 600-650 Mhz untuk tiap core. Kemampuannya memang 4x jauh lebih baik dibandingkan PowerVR G6200. Namun, kembali pada kebutuhan, jika anda suka bermain game, dan hanya membutuhkan sistem yang bisa menjalankan semua game di PlayStore, apalagi sekadar memainkan game sosial semacam Clash of Clans, GPU yang diusung Redmi Note 3 ini sudah lebih dari cukup.
Xiaomi Redmi Note 3 Berasa Galaxy S5
Jika anda menggunakan Redmi Note 3, sebenarnya kalian secara tidak langsung anda sudah menggunakan salah satu teknologi unggulannya milik Samsung, yang entah kenapa, Samsung sendiri justru “malu” menggunakannya untuk Galaxy Note 5 mereka. Diluar dugaan, Xiaomi memilih sensor kamera milik Samsung untuk Redmi Note 3. Lebih tepatnya, sensor Samsung ISOCELL S5K3M2, yang juga digunakan oleh Xiaomi untuk Xiaomi Mi4c. Sensor Samsung ISOCELL S5K3M2 sendiri memiliki resolusi maksimal kameranya 13-megapixel, dengan ukuran sensor 1/3.06 atau 4.69 x 3.52 mm dan ukuran pixel 1.12 um.
Sedangkan Galaxy Note 5 justru masih mempertahankan sensor kamera yang sama seperti Galaxy Note 4, yaitu sensor Exmor RS IMX240 dari Sony (padahal Samsung punya sensor kamera sendiri, mengapa justru menggunakan punya Sony). Resolusi maksimalnya 16-megapixel, dengan ukuran sensor 1/2.6″ atau diagonalnya 6.828 mm, serta ukuran pizel 1.12 um. Ukuran sensornya lebih besar dari Redmi Note 3. Selain itu, bukaan lensanya juga lebih besar, f/1.9, sedangkan Redmi Note 3 hanya f/2.2. Phablet Samsung juga memiliki fungsi penstabilan optical untuk mengurangi blur, sedangkan Redmi Note 3 mengandalkan PDAF (phase-detect) untuk proses fokus yang cepat (biasanya ditemui dalam kamera DSLR). Redmi Note 3 unggul di sisi pencahayaan, karena memiliki dua LED flash dual tone, sedangkan phablet Samsung hanya satu LED flash.
Fitur Remote (Port Inframerah)
Xiaomi Redmi Note 3 menggunakan port inframerah. Anda bisa memanfaatkannya melalui software yang disediakan untuk mengendalikan berbagai perangkat elektronik yang mendukung seperti yang ada pada Redmi Note 2. Seperti televisi, atau pendingin ruangan. Anda tinggal setting saja aplikasi remote di Redmi Note 3 agar pas dengan tipe televisi di ruangan tersebut, maka anda bisa mengganti channel, perbesar volume, bahkan mematikan powernya. Sedangkan Galaxy Note 5 ternyata membuang satu fitur premium ini. Padahal banyak pengguna seri phablet Samsung berharap fitur IR blaster masih ada dalam Samsung Premium/ kelas atas.
Lebih Mudah Dimodifikasi
Bagi anda yang memiliki hobi ngoprek, root untuk Android adalah kondisi wajib yang harus mereka capai sebelum melangkah lebih jauh. Samsung juga terkenal mudah untuk yang satu ini, khususnya kalian yang familiar dengan cara nge-root menggunakan Odin. Namun masih membutuhkan terkoneksi ke PC. Bahkan untuk Galaxy Samsung yang terbaru, khususnya yang sudah menjalankan OS Android 5.1 Lollipop, prosesnya menjadi lebih rumit. Selain itu, sekali kalian ngoprek atau nge-root, maka “segel” virtual dalam Galaxy Note 5 langsung “rusak.” Sehingga secara otomatis garansi smartphone anda hangus. Sedangkan proses rooting Redmi Note 3 seperti tipikal Android Tiongkok lainnya, jauh lebih mudah. Kalian juga tidak perlu kuatir garansi hangus jika melakukan rooting, karena sistemnya bisa dikembalikan seperti sedia kala.
Custom ROM Berlimpah
Setelah mendapatkan akses root, bagi anda yang suka ngoprek smartphone pasti ingin menguji hardware yang dimiliki dengan ROM custom lainnya. Untuk Redmi Note 3, kalian tidak perlu kuatir, karena seperti Redmi Note 2, pengembangan custom ROM sangat banyak dan mudah didapat. Mulai modifikasi antar muka MIUI standarnya yang mempermudah kalian menempatkan semua data game di memory eksternal, sampai yang berbasis stock Android 5.1 Lollipop Google, atau CM12 ala OnePlus One pun juga ada. Seperti Galaxy Note 4, Galaxy Note 5 juga berpotensi mendapatkan banyak alternatif ROM. Mulai yang berbasis standar dengan interface TouchWiz yang diberikan Samsung, sampai yang berbasis stock Android Google.
Dahsyatnya Baterai Monster
Galaxy Note 5 kapasitas baterainya justru makin menurun dibandingkan Galaxy Note 4, dan kini menjadi 3000-mAh saja, sedangkan Xiaomi mampu meningkatkan kapasitas baterai Redmi Note 3 menjadi 4000-mAh, Wooww!!! Seperti Samsung, Redmi Note 3 juga mendukung teknologi fast charging, untuk membantu kalian dengan cepat mengisi daya baterainya. Setidaknya kapasitas 60% bisa dicapai selama 30 menit saja, dengan charge baterainya dalam kondisi off. Total waktu yang dibutuhkan sekitar 1-2 jam untuk mengisi kembali baterai 4000-mAh-nya. Sedangkan Samsung, baterai 3000-mAh nya juga bisa di-charge dengan cepat. Setidaknya membutuhkan waktu sampai 1,5 jam untuk mengisi baterainya dari kondisi 0-100%. Pilih yang mana???
Video Xiaomi Redmi Note 3 Official
Cuplikan video di atas menunjukkan Xiaomi mengandalkan casing premium bernuansa metal yang kebanyakan dipakai oleh smartphone high-end. Pantas saja ponsel Xiaomi Redmi Note 3 dibandingkan dengan smartphone premium seperti Samsung Galaxy Note 5.
Dalam artikel ini [Samsung Malu] Redmi Note 3 VS Galaxy Note 5, Samsung memang merasa dipermalukan. Bagaimana tidak, justru vendor lain yang menadopsi kamera miliknya dan smartphone tersebut justru menjadi tenar di kalangan masyarakat. Apakah ini tanda-tanda kehancuran Samsung, seperti yang dialami Nokia? kita lihat saja kedepannya. Sumber: Duniaku.net